April 12, 2024

Berita Skor Bola – John Terry Chelsea Sempat Berduka Kehilangan Mourinho

Berita Skor Bola – Kedatangan pelatih asal Portugal, José Mourinho untuk menangani Chelsea pada tahun 2004 ternyata memberi berkah tersendiri. Mourinho mampu bangkitkan pasukan London Biru yang sudah lama tertidur. Sayang, ia kemudian dipecat, tiga tahun setelahnya. Dan mantan kapten Chelsea, John Terry menuturkan bahwa kepergian Mourinho sempat ditangisi para pemain.

Debut yang Indah, Akhir yang Mengecewakan

bandar dominoqq – José Mourinho menjadi salah satu sosok penting dalam perjalanan klub Liga Primer Inggris, Chelsea. Pelatih berkebangsaan Portugal ini datang pada tahun 2004 setelah merengkuh kesuksesan bersama tim sebelumnya, Porto. Tak disangka, di musim perdananya menangani The Blues, Mourinho berhasil akhiri puasa gelar EPL tim ini selama 50 tahun terakhir.

Sayangnya, tiga musim berikutnya, Chelsea arahan Mourinho terlihat terseok-seok dalam menghadapi kompetisi Liga Inggris musim 2007/2008. Di musim tersebut The Blues akami performa yang kurang menjanjikan di awal musim. Alhasil, manajemen pun membukakan pintu keluar bagi Mourinho pada September 2007.

Berita Skor Bola Para Pemain Tangisi Mourinho

Kepergian Mourinho untuk pertama kali dari Stamford Bridge ternyata begitu membekas di hati para penggemar. Selain penggemar, para pemain juga ikut merasakan seperti apa kehilangan sosok berjuluk The Special One tersebut. Mantan kapten Chelsea, John Terry baru-baru ini menggambarkan suasana kesedihan saat Mourinho dipecat Chelsea.

Menurut penuturan pria berkebangsaan Inggris tersebut, semua pemain Chelsea menangis mendengar kabar pemecatan ini. Baginya dan rekan-rekan setimnya kala itu, Mourinho sudah seperti sosok seorang ayah. Saat sosok seorang ayah seperti Mourinho pergi, para pemain Chelsea kala itu seperti kehilangan arah.

Dilansir dari Sky Sports via Metro, ia mengatakan, “Saat itu adalah saat di mana isu-isu (pemecatan Mourinho) beredar luas sepanjang waktu. Kami tidak bermain bagus, kami tak tampil bagus di liga dan kemudian dia (Mourinho) datang. Ia berkata, ‘Ya, beginilah, saya sudah dipecat.’”

“Setelah itu, ia kemudian berkeliling dan memberikan pelukan serta dekapan kepada semua orang yang ada di sana. Para pria dewasa menangis seketika. Saat itu kami berpikir, ‘Apa yang harus kami lakukan setelah ini.’ Kami pikir kami telah kehilangan sosok yang berperan seperti seorang ayah, seseorang yang selalu membimbing kami.”

Sempat Memohon Kepada Manajemen

Terry dan para pemain lain juga sempat punya pikiran bahwa ada yang salah dengan keputusan manajemen terkait pemecatan Mourinho. Menurut para pemain Chelsea saat itu, Mourinho adalah pelatih terbaik yang pernah menangani mereka. Namun, mereka hanya bisa pasrah karena manajemen sudah mengambil tindakan.

Mengenai hal ini, ia mengatakan, “Setelah kejadian itu, kami benar-benar bicara kepada direksi klub. Kami mengatakan kepada mereka, ‘Dengar, kami ingin dia (Mourinho) tetap berada di sini. Tak bisakah kami membawanya kembali? Itu adalah keputusan yang tergesa-gesa, dia adalah pelatih terbaik yang pernah bersama kami.’”

“Sayangnya, mereka sudah membuat keputusan.” Sesal pria kelahiran tanggal 7 Desember 1980 tersebut. “Tapi ya, semua menangisi dia saat itu. Ada sejumlah pria dewasa yang benar-benar menangis karena kehilangan.” Lanjut Terry menggambarkan situasi saat Mourinho pertama kali pergi.

Alasan Mourinho Spesial di Mata Terry

bandarqq – Pria yang pernah mengisi lini belakang Chelsea juga menuturkan betapa spesialnya sosok Mourinho di mata pemain. “Dia orang yang sangat tegas dan selalu memberikan dorongan agar kami dapat mencapai batas tertentu, saat itu. Ia akan selalu begitu hingga kau selesai bermain dan sadar tentang apa yang ia lakukan dan kenapa dia melakukan itu.”

“Dia juga beberapa kali menanyakan kabar keluarga saya. Saya pikir saya spesial,. Tapi ternyata dia melakukan hal itu pada Lampard, Drogba dan juga pemain-pemain lain. Bahkan, saya terkadang masih menerima pesan darinya yang hanya ingin menyapa anak-anak. Anak-anak saya mengidolakannya karena sifatnya itu, dan saya pikir, orang-orang hanya melihatnya dari satu sisi.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *