Salah satu penyerang berkualitas dalam dunia sepakbola saat ini adalah Martin Braithwaite. Tak hanya di level klub, penyerang Leganés ini juga telah mendapat panggilan dari negaranya Denmark, sejak tahun 2013. Bersama The Danish Dynamite, Braithwaite punya koleksi tujuh gol dari 39 penampilan.
Kehidupan Masa Kecil
Bandarqq via pulsa – Martin Braithwaite dilahirkan di daerah Esbjerg, Denmark. Ibunya bernama Heidi Braithwaite adalah wanita Denmark. Sementara ayahnya bernama Keith Braithwaite adalah seorang pria keturunan Guyana. Martin mulai bermain sepakbola di lapangan belakang rumahnya di Esbjerg bersama orangtuanya yang juga gemar bermain bola.
Saat kecil, Martin berbeda dari kebanyakan orang Esjberg yang berkulit putih. Martin mengatakan bahwa ia dan keluarganya suka mendengarkan musik reggae dan memakai pakaian yang berbeda dari orang lain. Ia mengatakan, “Sebelum adik saya lahir, saya, ayah saya dan paman saya mungkin adalah satu dari 20 orang kulit hitam yang ada di Esbjerg.”
Awal Karir
Perjalanan karir sepakbola Martin Braithwaite dimulai ketika ia bergabung dengan klub junior Esbjerg. Ayah Martin, sangat mendukung karir sepakbola sang anak dan sangat berambisi agar Martin Braithwaite sukses dalam dunia sepakbola. Hal ini membuat Martin tumbuh dan berkembang dengan cepat menjadi pemain muda yang potensial.
Esbjerg fB
Pada tahun 2007, Martin Braithwaite menandatangani kontrak pertamanya yang berdurasi tiga tahun bersama Esbjerg. Martin memulai debutnya bersama tim ini pada tahun 2009. Ia berhasil mengemas 12 gol dari 63 penampilannya bersama Esbjerg di ajang Liga Super Denmark.
Berita bola – Selama membela Esbjerg, Braithwaite pernah selalu ditampilkan di ajang Liga Super Denmark, yakni pada musim 2012-2013. Di musim itu pula, ia berhasil membawa Esbjerg menjuarai kompetisi Danish Cup atau yang sekarang kita kenal dengan DBU Pokalen. Kesuksesannya ini membuat Braithwaite mendapat panggilan untuk membela timnas Denmark pada musim panas tahun 2013.
Di waktu yang bersamaan, ia dirumorkan sedang diincar oleh beberapa klub Eropa. Dua di antaranya adalah klub Prancis, Auxerre dan Stade Rennais. Sementara itu, ada juga dua klub asal Britania Raya yang meminatinya, yakni Celtic dan Hull City. Namun, Braithwaite akhirnya memilih bergabung dengan Toulouse pada pertengahan tahun 2013.
Toulouse, Bordeaux dan Middlebrough
Bersamaan dengan pertandingan pertamanya bersama timnas Denmark, Braithwaite telah dikabarkan pindah ke Touluse dengan bayaran sekitar 2 juta euro. Braithwaite membela Toulouse hingga pertengahan tahun 2017. Bersama tim berjuluk Le Téfécé ini, ia mengoleksi 35 gol dari 136 penampilannya di ajang Ligue 1.
Braithwaite kemudian hengkang ke klub Championship, Middlesbrough pada Juli 2017 dengan mahar sekitar 9 juta poundsterling. Debutnya di kompetisi domestik bersama Middlesbrough dimulai pada Agustus 2017. Sebulan setelah memainkan laga debutnya, Braithwaite mencetak gol pertamanya untuk Middlesbrough ke gawang Brentford pada bulan September 2017.
Setelah dipinjamkan selama pertengahan musim 2017-2018, Braithwaite menginginkan pindah ke Spanyol. Namun, langkahnya untuk hengkang tak direstui sang manajer saat itu, Tony Pulis. Alhasil, performanya pun menurun dengan hanya mencetak tiga gol dalam 18 penampilan bersama The Boro.
Leganés dan Karir Internasional
Situs bandarqq online – Awal Januari tahun 2019, Braithwaite kemudian benar-benar bergabung dengan salah satu klub La Liga, Leganés. Memainkan laga debutnya pada tanggal 12 Januari 2019, Braithwaite hanya butuh waktu enam hari kemudian untuk lesakkan gol perdananya ke gawang Barcelona. Sejauh ini, pemain yang kabarnya akan ditawar Barca dengan mahar 20 juta euro tersebut telah kreasikan 13 gol dari 48 penampilannya bersama Leganés.
Pasca tampil di timnas junior Denmark, Braithwaite sejatinya pernah mendapat tawaran untuk membela timnas Guyana, negara asal ayahnya. Namun, ia lebih memilih untuk memperkuat Denmark. Braithwaite kemudian menjadi salah satu di antara 35 orang yang dibawa timnas Denmark dalam menghadapi gelaran Piala Dunia Rusia 2018 kemarin.