November 16, 2024

Son Heung-Min, Macan Asia Penakluk Benua Eropa

Son Heung-Min kerap mendapat sorotan dari berbagai media dalam beberapa tahun terakhir. Ia dinilai sebagai pesepak bola tersukses dari Asia yang berpotensi meneruskan kesuksesan seniornya, Park Ji Sung. Tak heran, Son dianggap sebagai idola oleh sebagian besar anak-anak di benua Asia.

Son Heung-Min Didikan Sang Ayah

Berita Skor Bola – Son Heung-Min lahir di Chuncheon, Korea Selatan, pada 8 Juli 1992. Ia lahir dari keluarga yang tak asing dengan dunia sepak bola. Ayahnya yang bernama Son Woong-Jung merupakan pemain sepak bola profesional di Korea Selatan pada masanya.

Sang ayah lah yang mengenalkan dan mendidik Son sejak kecil untuk menjadi pesepakbola berbakat. Tak lama setelah Son bisa berjalan, sang ayah langsung mengajaknya untuk bermain bola, padahal usianya belum genap 2 tahun.

Son mengatakan bahwa ayahnya merupakan sosok yang paling berjasa dalam masa mudanya saat ia belajar tentang sepak bola. Ia masih ingat saat dimana ia dan kakaknya dihukum oleh ayahnya usai bertengkar di rumahnya.

Uniknya, Sang Ayah menghukum Son dan kakaknya dengan jugling bola selama empat jam nonstop. Ya, Son dan kakaknya benar-benar melaksanakan hukuman tersebut. Keduanya memainkan bola sambil menjaga bola tersebut agar tidak menyentuh lantai selama empat jam.

Son mengaku waktu itu dia sangat pusing setelah melaksanakan hukuman tersebut. Hebatnya, Son benar-benar menjugling bola tersebut dan tidak menjatuhkannya selama empat jam penuh.

Namun, itu merupakan hal yang biasa bagi Son. Selama kecilnya, ia memang dididik keras dan disiplin oleh sang ayah. Termasuk saat berlatih sepak bola di sekolahnya, dimana sang ayah menjadi pelatihnya.

Pada tahun 2008, Son masuk ke tim akademi FC Seoul. Di sini, Son benar-benar dipersiapkan untuk menjadi seorang pesepakbola profesional.

Mendarat di Eropa

Kumpulan Judi Bandarqq – Tak lama setelah bergabung dengan tim junior FC Seoul, Son justru memilih untuk keluar dan bergabung ke akademi Hamburg SV. Son pergi ke klub Jerman tersebut melalui Proyek Pemuda FA Korea.

Dua tahun ditempa di tim junior, kemampuan olah bola Son semakin matang. Ia pun merasakan debut profesionalnya pada 27 Oktober 2010, saat Hamburg menghadapi Eintracht Frankdurt di kompetisi DFB Pokal.

Tak lama setelah itu, Son melakoni laga pertamanya di Bundesliga saat timnya melawan Koln. Pada pertandingan tersebut Son berhasil menyumbang satu gol untuk timnya. Hal tersebut membuat namanya tercatat sebagai pencetak gol termuda di Bundesliga, saat usianya baru 18 tahun.

Pada musim 2013/2014, Son diboyong ke Bay Arena untuk bergabung bersama Bayer Leverkusen. Di klub tersebut nama Son semakin santer terdengar di berbagai media.

Ia berhasil menjadi pilihan utama di posisi striker selama 2 musim membela Leverkusen. 29 gol dan 11 assist dari 87 laga di semua ajang menjadi bukti nyata kehebatan penyerang Timnas Korea Selatan ini.

Taklukkan Benua Biru

Domino 99 – Kiprah cemerlang Son di Jerman membuat Tottenham Hotspur kepincut. Mereka kemudian memutuskan untuk membawa pemain Korea tersebut ke London setelah menebusnya dengan harga 25 juta euro.

Di bawah kepemimpinan pelatih Mauricio Pochettino, kemampuan Son di atas lapangan berkembang pesat. Penampilannya mulai menarik perhatian publik di musim keduanya di Spurs. Ia bermain 34 kali di Liga Premiere Inggris dan mampu menyumbang 14 gol serta 6 assist.

Sejak saat itu, Son terus menjadi pilihan utama di lini depan Spurs. Hingga saat ini, Son telah mengemas 220 penampilan bersama The Lily White dan mencatatkan 83 gol. ia juga sempat mengantarkan Spurs ke final Liga Champions Eropa pada 2019 lalu.

Ini tentu menjadi salah satu statistik paling impresif dari seorang pemain Asia yang berkarier di daratan eropa. Kecepatan, kelincahan dan kemampuannya dalam mencari posisi yang tepat menjadi kelebihan yang dimiliki Son. Beberapa aksinya di atas lapangan mampu menarik perhatian dan menuai pujian dari para penonton.

Kini Son bisa dibilang sebagai pesepakbola Asia tersukses yang berhasil menaklukkan eropa. Di usianya yang masih muda, Son berpeluang untuk melampaui prestasi seniornya yang pernah bermain untuk Manchester United, Park Ji-Sung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *